Mengapa sektor informal masih menjadi primadona
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban putrakrian549
A. Pengertian Sektor Informal
Banyak tulisan yang dibuat telah mengakui peran sektor informal dalam perekonomian negara-negara berkembang. Namun sampai pada definisi belum ada konsensus untuk itu. Dalam usaha untuk menghindari kerancuan sektor informal dapat dijabarkan sebagai aktivitas ekonomi yang berada di luar sektor swasta maupun sektor publik yang terdaftar. Merujuk pada definisi ini, usaha-usaha di sektor informal mencakup aktivitas ekonomi mikro dan kecil yang tidak terdaftar baik oleh pemerintah maupun otoritas lainnya. Pada umumnya, usaha informal tidak mengikuti peraturan berkaitan dengan ketenagakerjaan, pajak atau memiliki ijin. Morrisson (1995), mengemukakan untuk memahami sektor informal, 3 hal harus diperhatikan:
Ukuran. Dari segi ukuran sektor informal adalah mereka yang berusaha sendiri atau usaha mikro yang mempunyai pekerja tidak lebih dari 20 orang.Kelembagaan yang informal. Dari segi kelembagaan/aturan sektor informal mencakup perusahan yang tidak terdaftar atau tidak memenuhi kewajiban administrasi legal seperti, keselamatan kerja, pajak, dan hukum perburuhan.Modal yang terbatas. Baik modal fisik maupun modal manusia per pekerja di sektor informal adalah rendah dan bahkan sangat terbatas. Dengan kata lain sedikit sekali menggunakan modal fisik dan modal manusia yang berkualitas.Sebenarnya defenisi berdasarkan kriteria 1 dan 3 lebih terukur sehingga dapat dipakai di mana saja dengan penyesuaian sesuai kondisi setempat. Defenisi sektor informal berdasarkan kriteria 2 agak sulit dibuat ukuran yang bersifat umum karena masing masing negara mempunyai aturan main tersendiri. Namun demikian faktor kelembagaan tidak bisa diabaikan dalam pembahasan tentang sektor informal. Agar sektor informal tidak dianggap sebagai sektor marjinal maka sektor informal dikategorikan sebagai usaha mikro. Dengan perubahan nama ini diharapkan tidak ada beban pemerintah memberi perhatian yang cukup untuk jenis usaha ini.
Orang pertama yang memperkenalkan konsep sektor informal adalah Keith Hart, seorang antropolog sosial. Sektor informal menurut Hart merupakan bagian dari angkatan kerja daerah urban yang bekerja di luar sektor formal (Gerxhani 2000). Hart menyamakan sektor informal dengan usaha sendiri (self-employed). Jadi menurut Hart mereka yang menerima upah secara teratur bekerja di sektor formal sedang mereka yang berusaha sendiri dan pendapatannya tidak teratur bekerja di sektor informal. Walaupun konsep sektor informal pada awalnya hanya terbatas pada usaha sendiri tapi pembedaan tersebut berhasil menarik perhatian para ahli tentang sektor ini.
Gerxhani (2000) mencoba mengemukakan beberapa ciri sektor informal, yaitu:
Jaringan sosial dan entry yang mudah. Para pelaku usaha di sektor informal mempunyai jaringan sosial yang kuat dan dapat dipakai sebagai perlindungan di masa sulit. Selain sektor informal tidak membutuhkan syarat khusus untuk masuk berusaha.Otonom dan fleksibel. Banyak orang memilih masuk sektor informal karena mereka mempunyai fleksibilitas, kebebasan dan atonomi. Mereka bisa mengatur jam kerjanya.Kemampuan bertahan. Sektor informal bisa bertahan terhadap tekanan struktural dari luar. Oleh karena itu pemerintah diharapkan membantu tumbuhnya sektor ini karena dalam jangka panjang dapat menjadi sumber pendapatan daerah.B. Keuntungan dan Kerugian Kehadiran Sektor Informal
Banyak tulisan yang pesimis dengan kehadiran sektor informal. Menurut pemahaman mereka sektor ini adalah sektor marjinal dan untuk orang miskina. Sektor ini dianggap tidak produktif sehingga tidak akan mempunyai konribusi terhadap pendapatan negara. Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor ini mempunyai potensi yang besar dalam akumulasi modal bagi pembangunan sebuah wilayah. Klarita Gerxhani mencoba mengidentifikasi keuntungan dan kerugian kehadiran sektor informal di suatu wilayah dari sisi ekonomi, sosial, dan politik (Gerxhani 2000).
1. Keuntungan Kehadiran Sektor Informal
a. Ekonomi
menjamin tingkat kompetisi dan fleksibilitas produksimemberi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi lokalsektor ini mendorong upah di sektor formal untuk bergerak ke bawahmenyediakan harga barang dan jasa yang murahmemberi pendapatan yang cukup untuk indvidu tertentuupah tenaga kerja sangat murahupah yang murah dengan biaya administrasi/birokrasi yang murah mengakibatkan produktivitas modal sektor ini cukup tinggipengalaman beberapa negara menunjukkan bahwa penurunan gdp dapat ditutupi dengan kenaikan yang cepat sektor informal