PPKn

Pertanyaan

Contoh contoh penerapan demokrasi Pancasila di lingkungan bangsa dan negara(di lembaga DPR dan MPR)

2 Jawaban

  • musyawarah mufakat : yaitu demokrasi pancasila dalam wujud saling diskusi untuk mendapat mufakat.

    kerakyatan : Suatu hal yg menjadi tugas utama dan menjadi pokok penerapan para dpr mpr ( dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat)
  • 11 Contoh Perwujudan Demokrasi di Lingkungan Bangsa dan Negara

    Pembiasaan yang sudah dilakukan sejak dari kecil / usia dini di lingkungan keluarga, membentuk karakter  seseorang.  Orang akan mudah melakukan sesuatu karena terbiasa.  Begitu pula dengan perwujudan demokrasi dalam lingkungan Bangsa dan Negara, yang pada akhirnya menciptakan jalan menuju masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita negara Indonesia. Contoh perwujudan demokrasi dalam lingkungan bangsa dan negara, sebagai berikut:
    1. Ikut Serta dalam Pemilu- Ikut serta secara aktif maupun pasif dalamfungsi pemilu(pemilihan umum) merupakan contoh perwujudan demokrasi di lingkungan negara yang pertama.  Di Indonesia pemilihan umum dilaksanakan 5 tahun sekali.  Pemilu ini diadakan untuk memilih anggota dewan legislatif di pusat dan daerah.  Mereka yang dipilih yang akan mewakili suara rakyat di dalam penyelenggaraan negara.  Maka, keikutsertaan dalam pemilu merupakan contoh yang paling nyata.

    Ikut serta secara pasif berarti ikut memilih anggota legislatif dengan berdasarkan asas-asas pemilu yang berlaku langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur, dan adil.  Sementara ikut secara aktif berarti ikut serta memilih dan dipilih menjadi anggota dewan legislatif yang mewakili rakyat.  Keikutsertaan dalam pemilu secara aktif dan pasif dijamin oleh UUD 1945.
    Pelaksanaan pemilu ini yang melih wakil rakyat merupakan salah satu ciri demokratisnya suatu negara.

    2. Ikut Serta Dalam Pemilihan Presiden- Pemilihan presiden termasuk ciri lain demokrasi dan bagian dari jenis-jenis pemilu.  Ada beberapa negara yang kepala negara atau presidennya memilih dipilih secara tidak langsung.  Ini dilakukan di Indonesia sejak masa kemerdekaan sampai sebelum reformasi .  Pemilu memilih wakil rakyat yang duduk di dewan legislatif dan dewan legislatif dan MPR yang akan memilih  presiden.  Semenjak reformasi, tahun 2004, pemilihan presiden dilakukan secara langsung.  Dan pemilihan presiden  ini merupakan kewajiban warga negara.  Apa yang dihasilkan dari pemilu, menentukan nasib bangsa Indonesia 5 tahun ke depan (bacia : perbedaan demokrasi langsung dan tidak langsung)

    3. Ikut Serta dalam Pemilihan Kepala Daerah- Pemilihan kepala daerah sama dengan pemilihan presiden.  Kepala daerah juga dilaksanakan 5 tahun sekali untuk bupati / walikota / gubernur dan pasangannya masing-masing.  Keikutsertaan dalam pemilihan kepala daerah juga akan menentukan kemajuan daerah yang tentu saja mendukung pembangunan nasional.

    4. Saling Menghormati dan Menghargai Keberagaman- Keberagaman atau pluralisme merupakan kekayaan bangsa, terutama Bangsa Indonesia.  Indonesia kaya akan keberagaman, mulai dari perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama.  Saling menghormati dan menghargai merupakan salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI.  Karena apapun suku, agama, warna kulit, dan rasnya kita tetap satu, Indonesia.  Saling menghormati dan menghargai bukan berarti saling melebur dan mengikuti apapun yang dilakukan teman yang berbeda adat / agama.  Namun saling menghormati dan menghargai diwujudkan dengan tidak saling mengganggu dan mengejek karena perbedaan.

    5. Mendengar dan Menghargai Pendapat Orang Lain- Contoh menghargai dan mendengar pendapat orang lain berlaku pada semua warga negara, terutama pemimpin.  Pemimpin yang  baik seharusnya selalu mendengar dan menghargai pendapat warganya.

    6. Memilki Kejujuran dan Intergritas- Kejujuran dan integritas seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara dari usia dini dan dari tingkatan paling kecil. Kejujuran dan integritas ini diharapkan kemudian mendarah daging sampai tingkat berbangsa dan bernegara.  Ketika jadi pemimpin, integritas dan kejujuran seharusnya menjadi modal utama, sehingga kita tidak pernah mendengar lagi korupsi yang dilakukan pejabat / pemimpin negara.

    7. Siap Menerima Kesalahan atau Kekalahan Secara Dewasa- Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak mempunyai salah.  Dan tidak ada tempat di dunia ini yang selalu memenangkan seseorang.  Oleh karena itu, contoh sikap yang menjadi perwujudan demokrasi adalah siap menerima kekalahan dan kesalahan.  Orang yang berjiwa besar adalah orang yang menerima kekalahan dengan lapang dada dan siap meminta maaf apabila berbuat kesalahan.  Contoh sikap ini adalah menerima ketika mendapat kekalahan dalam pemilu.

Pertanyaan Lainnya